FIB-Pada hari senin (7/3/2022), acara Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya yang ke-40 dan Lustrum VIII sukses dilaksanakan di Convention Hall Universitas Andalas dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Humas FIB Unand. Acara Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya yang ke-40 dan Lustrum VIII ini telah berlangsung sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB tanpa mengalami kendala.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang dilakukan oleh Ketua Senat Dies Natalis FIB ke-40 dan Lustrum VIII, Novalinda, S.S., M.Hum.. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan do’a dan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Rangkaian acara awal ini dilakukan dengan khidmat.
Acarapun terus berlanjut dengan penyajian kata sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Prof. Dr. Herwandi, M.Hum. diikuti penampilan video sambutan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA yang mengangkat tema “Pengembangan Warisan Budaya untuk Industri Kreatif” dan video tersebut berlangsung selama kurang lebih dua menit. Meskipun begitu, seluruh tamu tetap fokus mendengarkan orasi ilmiah tersebut. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh salah seorang dosen dari Sastra Minangkabau, Dr. Dra. Silvia Rosa, M.Hum. yang berjudul “Terlena” karya Buya Hamka. Puisi ini bermakna bahwa adanya kesia-siaan dalam penggunaan waktu sehingga membuat diri terlena. Dengan pembawaan yang mendalam, Bu Silvia berhasil memukau para tamu fokus mendengarkan puisi yang dibacakannya dalam keheningan.
Kemudian, orasi ilmiah kembali ditampilkan oleh salah seorang dosen Sastra Indonesia, Sudarmoko, S.S., M.A., Ph.D. yang membahas mengenai sejarah dan peran komunitas sastra di Sumatera Barat (1947-2010) kurang lebih selama 50 menit. Dari orasi ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa komunitas sastra itu diperlukan di Sumatera Barat sebagaimana yang menjadi tujuan para budayawan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas untuk memberikan ruang terhadap sastra agar lebih diperhatikan dan bisa menjadi salah satu sumber industri kreatif ke depannya. Seharusnya setelah orasi ilmiah ini ditampilkan, akan ada kata sambutan dari Rektor Universitas Andalas, Prof. Yuliandri, S.H., M.H.. Namun karena satu dan lain hal, beliau tidak dapat hadir dan diwakilkan oleh Wakil Rektor III Universitas Andalas, Ir. Insannul Kamil, Ph.D.
Tidak lupa pula penampilan meriah dari Bengkel Seni Tradisional Minangkabau (BSTM) yang menampilkan pencak silat tradisional dan tari piring. Penampilan tari piring ini termasuk tari piring autentik karena menyertakan aksi menginjak pecahan piring. Seluruh tamu tidak dapat melepaskan perhatian mereka dari penampilan tersebut. Tepukan tangan terdengar ke seluruh ruangan setelah pertunjukkan seni tersebut selesai. Acarapun dilanjutkan dengan peluncuran 40 judul buku oleh penulis-penulis yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Budaya. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dari Fakultas Ilmu Budaya. Tak sampai di situ, ada penampilan dari para model yang memamerkan beberapa motif kain batik karya mahasiswa yang mengikuti perlombaan desain motif batik. Motif-motif tersebut memiliki makna tersendiri, bahkan beberapa ada yang mengambil dari kisah kuno tradisional Minangkabau.
Acara Dies Natalis kali ini menjadi kesempatan untuk meluncurkan sebuah inovasi baru yaitu peluncuran Anugerah Kebudayaan Hamka Awards yang akan diberikan kepada para budayawan yang banyak berkontribusi dan berdedikasi pada dunia seni, sastra, budaya dan dunia intelektual di Indonesia. Setelah itu pemberian penghargaan terhadap para budayawan muda FIB yang berprestasi, di antaranya penghargaan terhadap tiga mahasiswa berprestasi, tiga dosen berprestasi, dan tiga tendik berprestasi. Pemberian penghargaan diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba desain motif batik dan logo Dies Natalis ke-40 FIB Unand. Akhirnya acara mencapai puncak dan dilakukanlah penutupan.
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Ike Revitas, M.Hum memberikan keterangannya mengenai proses berjalanya rangkaian acara Dies Natalis FIB ke-40 dalam wawancara daring melalui aplikasi WhatsApp beberapa waktu yang lalu. “Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Memang yang namanya sebuah alek tentu ada hal-hal (yang terjadi) di luar yang kita harapkan. Tetapi alhamdulillah semua itu bisa diatasi karena berkat kerja sama dari tim panitia serta pimpinan. Dan mudah-mudahan, lancarnya kegiatan Dies (Natalis) kita pada kali ini, seperti itu (juga) hendaknya pada (acara-acara) Dies Natalis mendatang“, ketik beliau.
Saat ditanyai mengenai inovasi untuk acara Dies Natalis berikutnya, beliau menjawab dengan lugas bahwa hal ini masih didiskusikan bersama dengan Rektor Universitas Andalas dan berencana untuk tidak mengadakan acara Dies Natalis dengan cukup besar seperti acara kali ini. Beliau menambahkan bahwa acara ini berkaitan dengan akademik sehingga harus menjunjung tinggi tri dharma perguruan tinggi dan tetap melaksanakan rangkaian acara yang biasa dilakukan di acara-acara Dies Natalis sebelumnya. Inovasi terbaru pun bisa saja muncul tergantung dengan keadan. Beliau menutup dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para panitia kegiatan, tim Humas FIB, tim protokoler yang bertugas, stakehoder (pengguna dan alumni yang telah hadir, para mahasiswa dan dosen FIB, serta para mitra dan rekanan FIB.
Reporter : Fiora Trisyawalika Agvieni